Home » » Terancam Gagal Liput Hillary, Wartawan Protes

Terancam Gagal Liput Hillary, Wartawan Protes

Sabtu, 23 Juli 2011

  Sejumlah wartawan memprotes pihak penyelenggara karena terancam gagal meliput kegiatan Regional Entrepreneurship Summit yang dihadiri Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, mulai besok Sabtu 22 Juli, di Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali.
  Selama berada di Bali, Hillary selain melakukan pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri ASEAN dan mitra dialog, juga diagendakan untuk hadir dalam acara Regional Entrepreneurship Summit yang berlangsung selama tiga hari mulai 22-24 Juli.
  Para wartawan yang tengah meliput pertemuan Menlu ASEAN ke-44, mendapat informasi bahwa untuk bisa meliput acara tersebut harus registrasi di lokasi tempat berlangsungnya acara sehingga mereka meluncur ke hotel bintang lima tersebut.
  Namun rupanya, mereka terganjal persyaratan sehingga pihak event organizer (EO) tidak mau melayani pendaftarannya. "Bapak sudah registrasi sebelumnya," tanya Ika Nazaruddin dari pihak EO kepada wartawan, Jumat (21/7/2011).
  Meski telah menunjukkan kartu pers dan ada juga ID peliputan ASEAN Ministers Meeting (AMM) ke-44, namun itu tidak mempan, petugas tidak mau melayani pendaftaran jika belum mendaftar sebelumnya atau lewat online. "Pihak penyelenggara membatasi jumlah media peliput , di sini kami hanya menerima registrasi yang sudah mendaftar sebelumnya, " dalih Ika.
  Karuan itu langsung menyulut emosi sejumlah wartawan yang memang tidak mengetahui ada pendaftaran lewat on line untuk kegiatan yang mengambil tema Emerging Entrepreneurs The Next Big Chapter. "Saya ke sini ditugaskan kantor, Kedubes Amerika Serikat yang langsung mengundang, masak dipersulit seperti ini," protes Miftahuddin Halim Fotografer  media lokal di Bali.
  Mendapat protes seperti itu, bukannya memberi solusi, Ika justru membalasnya dengan jawaban ketus. "Saya juga capek dua hari di sini," sergahnya.
  Tidak hanya dua wartawan lokal saja yang tidak dilayani saat registrasi, beberapa wartawan TV nasional dan fotografer media asing juga harus kecele karena tidak bisa mendapat ID khusus peliputan mantan Ibu Negara Amerika tersebut. Mereka harus menunggu sampai dua jam lebih hanya untuk bisa mendapatkan ID.
  Akhirnya, setelah negosiasi alot, Ika bersedia memberi jalan keluar setelah berkoordinasi dengan pihak   penyelenggara di Jakarta, guna memproses registrasi wartawan. "Silakan tulis nama di daftar dahulu, kepastiannya nanti diinformasikan," ujarnya.
  Sikap tidak kooperatif petugas registrasi itu sangat disesalkan wartawan, sebab kedatangan mereka karena menjalankan tugas untuk bisa meliput kegiatan Hillary. Apalagi yang dipersoalkan hanya urusan teknis. "Harusnya mereka bisa memberi kebijakan, kami jauh-jauh datang langsung untuk mendaftar kenapa ditolak,” sesal wartawan lainnya.
  Dengan tangan hampa para wartawan yang tidak mengantongi ID khusus, bergegas pulang meninggalkan lokasi pendaftaran. Mereka kesal lantaran khawatir terancam gagal meliput kegiatan Hillary.

Dikutip dari: http://news.okezone.com/

5 komentar:

  1. Ladida mengatakan...:

    memang susah banget ya jadi orang populer itu, ckckckck

  1. Ahmad Abdilla Adiwangsa mengatakan...:

    @Ladida: hahaha... mending jd orang biasa2 aja... yg penting sukses

  1. Naufal Damar A. mengatakan...:

    Demo............. Masak...... hehehehehe

Posting Komentar

 
A - Plues © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino. Modifed by Ahmad Abdilla Adiwangsa