PLTN Iran Siap Digunakan

Krisis nuklir yang menimpa Jepang tampaknya tidak menyurutkan niat Iran untuk tetap melanjutkan pendayagunaan nuklir. Buktinya, rekator nuklir satu-satunya di Iran telah mulai beroperasi.
Menteri Luar Negeri Iran Ali-Akbar Salehi mengatakan, Rabu (18/5), reaktor nuklir Bushehr telah mulai beroperasi. "Saya mengumumkan, pembangkit listrik tenaga nuklir
Bushehr telah melewati masa kritis dan berhasil digunakan," katanya.
Proses fusi atau kekritisan memungkinkan atom untuk membagi sendiri dalam reaksi berantai tanpa campur tangan dari operator. Ia menambahkan, tahap ini berlangsung selama dua bulan. Kami harap PLTN akan memperoleh sekitar 40 persen kekuatan di dalam satu atau dua bulan mendatang.
Teknologi yang paling modern telah digunakan dalam pembangunan reaktor nuklir. Ia juga menjamin Busheher adalah salah salah satu reaktor tenaga nuklir paling aman di dunia.
Pembangunan pabrik Bushehr dimulai pada tahun 1975 oleh beberapa perusahaan Jerman. Namun, pekerjaan terhenti ketika Amerika Serikat memberlakukan embargo atas peralatan hi-tech untuk Iran setelah revolusi Iran pada 1979. Rusia menandatangani kontrak dengan Iran untuk menyelesaikan pembangunan pada tahun 1998. Penyelesaian pembangunan pabrik itu ditunda beberapa kali karena mendapatkan tantangan teknis dan keuangan, serta tekanan dari Amerika Serikat.