Pemerintah Jepang membuang lebih dari 10.000 ton air yang terkontaminasi radiasi dalam level rendah ke Samudra Pasifik, Senin (4/4). Hal ini dilakukan untuk menstabilkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi yang bermasalah.
Pemerintah Jepang bersama Tokyo Electric Power Company (Tepco), operator PLTN, selama ini berjuang mencegah kebocoran radiasi dengan menyiramkan ribuan ton air untuk mendinginkan teras reaktor
yang terlalu panas. Upaya ini membuat air yang disiramkan berubah menjadi sangat radioaktif.
Limpahan air dengan radioaktivitas tinggi ini menghalangi petugas mereparasi reaktor, bahkan telah bocor ke tanah dan laut. Karena itu, Tepco harus mengosongkan kolam penampung yang berisi air dengan radioaktivitas rendah untuk menampung limpahan air yang sangat radioaktif tersebut.
Kontaminasi radiasi telah ditemukan di udara, tanah, dan air di sekitar PLTN. Dalam konsentrasi yang lebih kecil, ditemukan pula sayuran, susu, daging, dan terakhir jamur shiitake yang terkontaminasi radiasi.
Pekerja menggunakan larutan garam berwarna putih untuk menelusuri jejak kebocoran air yang radioaktif ke laut. Retakan pada terowongan bawah tanah untuk perawatan yang ditemukan akhir pekan lalu mengonfirmasi air yang radioaktif telah bocor ke lingkungan sekitarnya.
Kebocoran ini menegaskan kesulitan utama upaya pemulihan PLTN, yaitu air radioaktif menggenang di sekeliling reaktor dan menghalangi pekerja untuk memulihkan sistem pendingin.
Upaya pemulihan krisis kini dibantu 1.000 insinyur perusahaan General Electric (GE) dari Amerika Serikat, yang merancang keenam reaktor di Fukushima Daiichi.
Home »
International
»
Jepang Buang Air Radioaktif ke Laut
Label:
International
Jepang Buang Air Radioaktif ke Laut
Ahmad Abdilla Adiwangsa
Rabu, 06 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Pertama-tama, saya ucapkan Marhaban Ya Ramadhan dan selamat menunaikan Ibadah Puasa. Nah, untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini, say...
-
Nah, kalau bicara seputar hewan, pasti banyak dari sobat-sobat yang punya binatang peliharaan di rumah-kan? Tapi jangan kaget, ya kalau t...
-
Kalau bicara soal kuda, mungkin kita akan "melongo" jika melihat kuda yang satu ini. Sebut saja Radar, kuda terbesar di dunia ini,...
-
Siapa yang gak tau National Geographic? Itu, lho salah satu lembaga nirlaba terbesar ilmiah dan pendidikan di dunia. Ah, semua pasti sudah ...
-
Halo semua!!! pasti bingung ya, kenapa akhir-akhir ini, saya jarang posting? Yapz jawabannya hanya 1 yaitu gak ada waktu. Nah, kalo begitu...
A - Plues
0 komentar:
Posting Komentar